Monday, November 20, 2006

RENUNGAN : Shalat



SHALAT. Seperti apa peduli kita tentang shalat kita? Seperti apa peduli kita untuk menyempurnakan shalat kita? Sebesar apa keinginan kita untuk berbicara dengan Dia Sang Khalik?
Ada satu hal unik yang saya lihat Minggu lalu. Setengah mati saya memohon supaya camera-ku tidak lowbet/mati karena saya mau mengabadikan hal unik tersebut.
Minggu, 12 November 2006, Pantai Kupu-Kupu Soroako. Sepanjang pantai orang ramai. Biasalah, weekend. banyak hal yang orang lakukan untuk menghabisakan waktu dan bersantai bersama keluarga. Kebanyakan yaaaah, barbeque-an di pantai. Sejak jam 11an saya sudah berhenti motret-motret karena baterai camdig-ku sekarat. Trus, sekelebat, ujung mataku menangkap kegiatan seorang pengunjung di tepi danau, dia membasuh tangan sampai siku, seperti gerakan wudhu, tapi kufikir, beliau cuma mencuci tangan setelah makan siang.
Tidak lama, si bapak itu menggelar sesuatu (berupa alas, entah apa), dan..........mulai shalat.
Subhanallah...........subhanallah............betapa kecintaan terhadap sesuatu hal, tidak mampu dihalangi oleh apapun. Tidak dengan alasan tidak ada air, tidak dengan alasan tidak ada tempat yang layak, tidak dengan alasan takut terlihat aneh di hadapan ratusan mereka-mereka yang melupakan Allah dan menggampangkan untuk "bertemu" dengannya pada kesempatan berikut.
Hari itu saya belajar. Hari itu saya tersadar, betapa selama ini kita menjadikan diri kita pongah sehingga kita yang mengatur waktu pertemuan kita dengan Sang Pemilik Jagat ini. Tanpa sadar, kita adalah setitik debu yang dapat dengan mudahnya disentil keluar.
Banyak dosa dan kekhilafan selama ini, yang menjadikan hati seperti batu dan wajah tanpa cahaya. Semoga Allah mengampuni, semoga Allah mau menuntun kembali.
Untuk Bapak yang saya betul2 tidak tau siapa dia, dari mana asalnya, banyak doa untuk bapak, semoga Allah merakhmati. Amin yaa rabbal 'alamiin.