Saturday, November 11, 2006

Pening (lagi)!

Pening. Lagi. Lagi pening. Lagi-lagi pening. Kenapa harus pening? Yaaaaah......pening karena tensi darah Emak sampai angka 210. Lho, kenapa aku yang pening ya? Mungkin karena dia emakku dan aku takut sesuatu yang lebih buruk bisa menimpanya.
Tambah pening. Pening banget. Benar-benar pening. Kenapa tambah pening? Yaaaaah.........pening karena pertengkaran-pertengakaran, kesalahpahaman-kesalahpahaman yang terjadi antara aku dan Mimen. Hah!!!!! Sebegini sulitnya kah menyatukan 2 hati untuk bisa saling berkompromi??????? Sekian lama aku selalu mencoba berkompromi terhadap semua keinginannya, semua hal yang dianggapnya benar karena dia adalah laki-laki dan dia adalah calon pemimpin untuk hidupnya, hidupku, hidup kami, keluarga kami. Tapi tidakkah dia bisa mencoba memahami orang lain dan mengenyahkan egosentrisnya???? Aaaah......Pening!
Super pening. Kepala rasanya mau pecah. Super duper pening. Melihat kerjaan yang seola-olah tanpa henti dan tidah ada habis-habisnya. Seolah-olah badanku ini mesin yang tidak mengenal lelah??? Aaaaaaaaaahhhhh............Aku butuh duduk, istirahat, tidur, atau sebuah pelukan yang hangat dari mereka yang menyayangiku. teman, sahabat, Emak, Bapak, Ade', atau calon suamiku.....Uuuuuuupppsssssss.......Bukan muhrim.......belum muhrim :-)
Capek bah!
* * *