Tuesday, October 31, 2006

PUISI : Muntah!

Aku mau muntah
Melihatmu melintas di hadapanku
Aku hampir muntah
Waktu kau singgah dan menyapaku, "Hai!"
Aku betul-betul mau muntah
Saat kau mengajak, "Nonton layar tancap di alun-alun yuk!"
Aku balik badan, berjalan 200 meter, kemudian muntah
Kemudian kuusap sudut bibirku, balik badan, singgah minum
Dan berjalan 200 meter, kembali ke arahmu
"Ayo!" Seruku, tanpa tau mengapa mau
Mau ikut, sekaligus mau muntah

Aku mau muntah
Melihatmu tanpa henti tertawa
Karena adegan-adegan kabur dari layar usang dan buram di hadapan kita
Aku hampir muntah
Saat tanganmu yang kasar meremas jemariku
Segera kuambil air yang tadi kau beli
Kuteguk sampai habis, agar tidak muntah
Dan aku perlahan menjadi tenang
Setenang yang tidak mampu aku duga
Dan tidak lagi ingin muntah
Meski kau di sampingku
Tepat di sampingku
Menyentuh garis samping tubuhku

Aku muntah
Muntah, mual, muntah, mual, muntah, mual, muntah
Setiap hari
Ada atau tidak kau di hadapanku
Entah mengapa aku terus menerus muntah
Apakah karena dirimu, atau karena air yang kau beli malam itu
Saat aku mau muntah, di alun-alun, di tengah-tengah film
Bisa jadi karena air itu
Yang aku minum tanpa ragu
Yang ternyata telah kau mantrai dengan kepicikan
Dan membuatku terlelap hingga jauh
Dan membiarkanmu memasukiku sejauh yang kamu mampu
Hingga aku selalu muntah
Muntah tanpa henti
Tidak pagi, siang, sore, atau malam
Tapi anehnya
Muntah tidak membuatku merasa lebih nyaman
Atau mengempiskan perutku
Malah membuatnya tambah membusung
Disertai muntah dan mual, mual dan muntah, mutah dan muntah

Aaaaaahhhhh...............
Kau membuatku muntah
Lahir dan batin

No comments: